Sabtu, 26 April 2014

SDN (Sekolah Dasar Negeri) Vs Sekolah Swasta SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu)

SDN (Sekolah Dasar Negeri) Vs Sekolah Swasta SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu)

Saya terlibat diskusi hangat dengan seorang Ibu tetangga, pertama-tama saya dikejutkan oleh pertanyaan beliau : “Pak Guru, emang di sekolah negeri gimana sih cara guru-gurunya mendidik anak-anak?!” Saya terkejut dengan pertanyaan ini: “Emang kenapa, Bu? Tanya saya. Si ibu kemudian mulailah bercerita panjang lebar mengenai anak-anaknya. Anak pertamanya disekolah di Sekolah Dasar Negeri, anaknya walaupun sikap dan tingkah lakunya baik namun terkesan cuek. Sejak kecil anak ini tidak pernah menunjukkan ekspresi kasih sayangnya sama orangtua. Walau patuh namun seolah-olah dia terkesan menjaga jarak dengan kedua orangtuanya, sampai sekarang dia sudah Kls satu  SLTA.
Berbeda dengan adiknya yang saya masukkan ke Sekolah Swasta SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) di kota kami yang sekarang menjadi trend orangtua di kota kami. Cerita ibu ini, adiknya memang baru berusia 10 tahun kelas empat, tapi cara pikirnya keliatan sudah dewasa, cepat paham dan ekpresi ungkapan kasih sayangnya pada orangtua sungguh luar biasa.
Seperti contohnya kata ibu ini, setiap ke sekolah si anak tidak cukup mencium tangan ibu saja,  tetapi ditambah cium pipi kiri kanan, berbeda dengan kakanya dulu. Anak ini juga cepat mengerti dan menyadari kesalahannya mislanya pernah ibu ini mengantarkan makan siang si anak kesekolahnya tapi lauknya dia tidak suka, napak kekesalan dan kecewa diwajah anak ini, sehingga dia tidak mengucapkan terimakasih seperti biasanya. Namun selang tidak berapa lama , anak ini mungkin tersadar bahwa dia belum ucap terimakasih, dia mencari ibunya yang kebetulan masih berada di sekolah itu menemui adiknya yang kelas satu SD . Setelah bertemu,  anak ini mengucapkan maap, dan mengucapkan terima kasih mama… dan memberi  kecupan manja! Cerita ibu itu sambil matanya berkaca-kaca.
Ibu itu melanjutkan ceritanya saat ibu di tugas luar kota, sang anak yang di SDIT inilah yang sering menelpon ibu menanyakan kabar, mengingatkan untuk hati-hati, mengajari adiknya yang kls satu SD untuk ikut berbicara dengan ibunya. Hati-hati ya..ma…..! begitu yang sering dia ingatkan. Berbeda dengan kakaknya yang tertua “jebolan” SD negeri. Tidak pernah mau menelepon ibu, ataupun berbicara dengan ibu. Walau dia tetap  patuh mengawasi adik-adiknya, menolong pembantu jika ada keperluan di rumah.
Dari cerita ibu ini barulah saya dapat menangkap inti pertanyaanya. Si ibu mengklaim bahwa cara mendidik guru di sekolah negeri tidak sebaik di sekolah Swasta khususnya SDIT ini. Setelah saya perhatikan dan cermati tidaklah salah kalau si ibu ini berpandangan demikian. Di SDIT ini ketika saya tertarik untuk mempelajarinya dan mengunjungi sekolahnya yang kebetulan kepala sekolahnya adalah teman saya, memang sungguh luar biasa pengelolaanya. Yang saya dapat lihat para ibu gurunya walau keliatan masih muda-muda, namun mereka begitu menjiwai kepribadian seorang guru penuh senyum, enerjik dan lemah lembut menghadapi anak-anak. Tidak ada pernah marah, yang ada ketegasan dengan memberi contoh yang sederhana. Contoh kecil yang saya perhatikan, semua guru dan kepala sekolah menunggui anak-anak pada pagi hari di depan pintu gerbang sekolah dengan penuh senyum, anak-anak dijemput dengan bus sekolah yang diawasi oleh 2-3 orang guru, satu-satu persatu anak turun dari bus  dan menyalami bapak dan ibu gurunya. Pemandangan seperti ini belum ada saya temukan di SD negeri. Kedua, di dalam kelas saya perhatikan ada 2 orang guru yang mengawasi, pembelajaran dimulai dengan lantunan Asmaul Husna, kemudian membaca doa, pembelajaran diisi dengan permainan atraktif dan medidik, seperti mempelajari penyulingan air bersih yang dibuat dari botol air mineral, memasak telor dan lain sebagainya. Banyak lagi kegiatan mungkin yang belum terpantau oleh saya seperti cerita kepseknya kami sering mengadakan Outbont, tafakur alam, Halaqah, dll yang memang saya perkirakan tidak ada di SD negri.
Intinya, sudah sebaiknya pemerintah kembali mengevaluasi pendidikan dasar di sekolah negri kita maupun swasta, karena pernah saya melihat guru SD negri marah-marah menghukum anak pada jam olahraga sehingga si anak jadi takut kembali ke sekolah.
Atau barangkali pembaca punya kesaksian lain….....................................
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut